Kamis, 11 November 2021

SUMBER BELAJAR & DESA KALA PATRA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

 


Setahun sudah berlalu
Tak terasa kini sudah diadakan kembali kegiatan PembaTIK Level 4 Tahun 2021
Perasaan ini tak dapat diungkapkan
Tuhan sedang menyiapkan jalan untuk menabung karma baik
Ya, karma baik untuk selalu ingat berbagi walau sekecil apapun itu
Ilmu pengetahuan adalah kekayaan tertinggi
Namun tidak banyak yang mau/bisa/lihai dalam membagikannya

AYOOO
Berbagi dan Berkolaborasi!!!

Puji syukur Tuhan, diberikan kesempatan untuk bergabung dengan Sahabat Rumah Belajar lainnya di Provinsi Bali. Tantangan di setiap levelnya menyiapkan kita untuk menjadi pribadi yang matang. Level 4 adalah level terakhir dalam kegiatan pembaTIK. Tantangan yang diberikan adalah membuat VLOG, BLOG, dan melakukan sosialisasi. Tak hanya itu, peserta juga harus mengikuti kegiatan coaching selama 4 hari dan kegiatan kuliah umum selama 2 hari. 

Kegiatan pembaTIK tahun ini mengangkat tema besar, yaitu berbagi dan berkolaborasi. Kemudian tema besar tersebut dibuatkan sub tema pada masing-masing kelompok di provinsi tersebut. Sub tema hendaknya mengandung kearifan lokal daerah setempat. Kearifan lokal yang dipilih oleh kelompok saya adalah Desa Kala Patra. Desa Kala Patra berasal dari tiga kata yakni Desa berarti tempat kita berada, kala adalah waktu saat kita berada, dan patra adalah keadaan ataupun situasi dan kondisi di mana kita berada. Jadi Desa Kala Patra dapat diartikan sebagai keluesan atau penyesuaian diri sesuai dengan tempat dan waktu kita berada. 

Sejalan dengan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang sedang berlangsung saat ini. Peserta didik boleh memilih untuk ke sekolah atau belajar dari rumah (DESA), peserta didik diberikan kesempatan untuk hadir ke sekolah sesuai dengan absensi (ganjil/genap) (KALA). Peserta didik melakukan adaptasi pembelajaran, sesekali suasana kelas sesekali suasana rumah (PATRA).

Pengintegrasian kearifan lokal Desa, Kala, Patra dipandang sesuai dengan situasi pandemi covid-19 sekarang ini. Guru bertindak sebagai pamong yang harus mengerti keadaan masing-masing peserta didik yang diajarnya. Guru hendaknya mampu mengantarkan peserta didik menuju gerbang kebahagiaan sesuai dengan minat dan bakatnya. Salah satu cara untuk mengakomodasi perbedaan minat dan bakat yang menjurus kepada gaya belajar adalah dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar. Apabila peserta didik adalah anak dengan gaya belajar visual, mari sajikan bahan video. Jika peserta didik adalah anak yang dengan gaya belajar auditori, mari sajikan bahan audio (podcast). Jika peserta didik adalah anak dengan gaya belajar kinestetik, mari sajikan bahan multimedia pembelajaran interaktif (MPI). 

Pada tugas Vlog saya memanfaatkan fitur utama Sumber Belajar pada Portal Rumah Belajar dalam pembelajaran. Topik yang saya angkat adalah peredaran darah pada manusia. Peserta didik disajikan permasalahan yang dipecahkan dalam kelompoknya kemudian dipresentasikan untuk mendapatkan umpan balik. Terakhir peserta didik menarik kesimpulan. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah atau PBL (Probblem Based Learning).

Berikut adalah VLOG yang berisikan rekam jejak saya selama mengikuti kegiatan pembaTIK level 4 tahun 2021 dari coaching, audiensi, sosialisasi, dan praktik baik dalam pembelajaran dengan mengintegrasikan kearifan lokal Bali (Desa, Kala, Patra) dan tentunya memanfaatkan portal Rumah Belajar. Semoga bermanfaat dan selamat menyaksikan 💖


  • Terima kasih saya ucapkan kepada Pusdatin Kemdikbudristek RI yang sudah menyelenggarakan kegiatan pembaTIK secara rutin tiap tahunnya. Selalu ada hal berbeda dari tahun ke tahun. Tantangan yang diberikan disesuaikan dengan tuntutan jaman namun tidak meninggalkan local genius. Sungguh pemikiran yang luar biasa. 
  • Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada PTP Pusdatin yang menjadi tutor kami di Provinsi Bali, Bapak Wibowo Mukti, Bapak Hafiz Maulana, Ibu Eni Susilawati, dan Ibu Ita. 
  • Terima kasih juga untuk Duta Rumah Belajar Provinsi Bali dari tahun 2017-2020, Bapak Komang Rika, Bapak Nyoman Haryantara, Bapak Komang Budi, Ibu Eka Yanthi, dan Bapak Gede Yokta atas waktu, atas bimbingan, atas dukungan, dan atas segalanya. 
  • Kepada Sahabat Rumah Belajar Provinsi Bali, terima kasih sudah merangkul dan berkolaborasi bersama saya. Semoga ke depannya kita masih bisa bersama dalam berbagi dan berkolaborasi.
  • Kepada Sahabat Rumah Belajar Provinsi Jawa Barat (Pak Furqon) dan Kepada Sahabat Rumah Belajar Provinsi Jawa Timur (Mba Nastiti) terima kasih atas kolaborasi hebat yang pernah kita lakukan bersama. Saya banyak belajar ketika NGOPI JALI. Semoga kita tidak putus tali silaturahmi ya.
  • Terima kasih juga untuk bapak/ibu guru hebat yang mengikuti kegiatan webinar saya. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk dipraktikkan.
  • Teruntuk peserta didik kelas 8D dan kelas 8E di SMP Negeri 3 Denpasar terima kasih atas kerja sama dan ketekunan dalam mengikuti pembelajaran IPA bersama Bu Utami.


Belajar bersama Rumah Belajar

Belajar di mana saja
Kapan saja
Dengan siapa saja

Merdeka Belajarnya
Rumah Belajar Portalnya
Maju Indonesia

Berbagi dan Berkolaborasi
Belajar Bersama Rumah Belajar
 
#PusdatinKemendikbudristek
#PembaTIK2021
#DutaRumahBelajar2021
#RumahBelajar2021
#BerbagiTIK

Selasa, 09 November 2021

NGOPI JALI (NGOBROL PINTAR SRB JAWA BALI)

 


Senin, 8 November 2021 kami Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi Bali bersama SRB Provinsi Jawa Barat dan SRB Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan berbagi dan berkolaborasi dengan nama kegiatan NGOPI JALI. Kegiatan dilakukan secara daring dengan memanfaatkan aplikasi zoom meeting. Berikut adalah susunan acara sekaligus pembagian tugas dalam menyampaikan materi.
Peserta yang terdaftar sebanyak 63 peserta. Berikut adalah link yang menyajikan data peserta yang mengikuti webinar NGOPI JALI. 



Kegiatan webinar diselingi dengan kuis dengan memanfaatkan aplikasi Quizizz. Peserta yang berada pada peringkat 6 besar akan mendapatkan hadiah pulsa masing-masing sebesar Rp 25.000. Berikut adalah link drive hasil rekaman kegiatan berbagi dan berkolaborasi lintas provinsi. 


Pada webinar ini, saya bertugas sebagai pembawa acara sekaligus moderator dan penyaji materi layanan pusdatin seperti TV Edukasi, suara edukasi, dan m-edukasi.  Berikut adalah dokumentasinya. 


Terima kasih kepada Sahabat Rumah Belajar Provinsi Jawa Barat (Bapak Furqon), SRB Provinsi Jawa Timur (Mba Nastiti), SRB Provinsi Bali (Dayu, Bangkit, Mena) atas kesempatan yang diberikan untuk berkolaborasi dalam kegiatan webinar NGOPI JALI. Semoga kita tidak putus tali silaturahmi dalam menggaungkan Portal Rumah Belajar sampai ke pelosok nusantara.

Merdeka Belajarnya
Rumah Belajar Portalnya
Maju Indonesia

Berbagi dan Berkolaborasi
Belajar Bersama Rumah Belajar
 
#PusdatinKemendikbudristek
#PembaTIK2021
#DutaRumahBelajar2021
#RumahBelajar2021
#BerbagiTIK



Senin, 08 November 2021

Sosialisasi SRB Bali Tahun 2021 Wilayah Kota Denpasar

 


Berkat dukungan penuh dari Dinas Dikpora Kota Denpasar, akhirnya dalam waktu singkat kami dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan berbagi di wilayah Kota Denpasar. Kegiatan dilaksanakan selama kurang lebih 4 jam secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Plt. Kepala Dinas Dikpora Kota Denpasar membuka acara sosialisasi dan berbagi secara resmi pada hari Sabtu, 6 November 2021. Turut hadir Plt. Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Dikpora, ketua MKKS SMP/MTs. Negeri dan swasta serta Duta Rumah Belajar Provinsi Bali. 




Kegiatan sosialisasi dan berbagi menyasar guru pada jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, SMK di wilayah kota Denpasar. Terdapat 334 peserta yang terdaftar. Berikut adalah surat resmi serta susunan acara pada hari Sabtu, 6 November 2021.

Berikut adalah link untuk mengetahui kehadiran peserta dalam kegiatan webinar yang dilaksanakan oleh SRB Provinsi Bali Tahun 2021 wilayah Kota Denpasar.


Saya bertugas sebagai pembawa acara, moderator, sekaligus pemateri. Saya memaparkan cara untuk mengakses layanan pusdatin lainnya seperti TV Edukasi, Suara Edukasi, dan m-edukasi serta menyampaikan praktik baik dalam kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan TV Edukasi dalam pembelajaran. Berikut adalah dokumentasi ketika saya menyajikan materi.


Saya menyampaikan bagaimana cara mengakses TV Edukasi, yaitu bisa melalui laman tve.kemdikbud.go.id atau mengunduh aplikasi TV EDUKASI pada playstore atau app store atau mengakses melalui youtube TV Edukasi. Selain itu, saya juga menyampaikan penugasan berupa pembuatan RPP yang terintegrasi portal Rumah Belajar atau layanan Pusdatin lainnya. 



Untuk menyaksikan kegiatan berbagi kami secara lengkap, silahkan menyaksikan melalui youtube berikut ini.



Terima kasih Pemerintah Kota Denpasar (melalui Dinas Dikpora Kota Denpasar), Duta Rumah Belajar Provinsi Bali, Rekan-rekan SRB wilayah Kota Denpasar, serta peserta webinar yang luar biasa. Jangan lupa untuk selalu memanfaatkan portal rumah belajar atau produk Pusdatin lainnya dalam kegiatan pembelajaran!

Merdeka Belajarnya
Rumah Belajar Portalnya
Maju Indonesia

Berbagi dan Berkolaborasi
Belajar Bersama Rumah Belajar
 
#PusdatinKemendikbudristek
#PembaTIK2021
#DutaRumahBelajar2021
#RumahBelajar2021
#BerbagiTIK


Kamis, 04 November 2021

Audiensi SRB Bali Tahun 2021 Wilayah Kota Denpasar

 


Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi Bali tahun 2021 wilayah Kota Denpasar melaksanakan rencana tindak lanjut (RTL), yaitu melakukan audiensi dengan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar. Sebelumnya kami mengirimkan surat pengantar dari Pusdatin Kemdikbudristek kepada sekretaris pribadi Kadis Dikpora Kota Denpasar. Kemudian kami diagendakan untuk bertemu secara langsung dengan Bapak Dr. Ir. I Gusti Ngurah Eddy Mulya, S.E., M.Si. 

Audiensi dilaksanakan pada hari Selasa, 2 November 2021 pukul 12.00 WITA. Turut hadir Plt. Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Dikpora Kota Denpasar, yaitu Bapak I Nyoman Suryawan, S.T. Sahabat Rumah Belajar wilayah Kota Denpasar terdiri atas 9 orang, namun hadir hanya 7 orang ketika kegiatan audiensi karena satu orang sakit dan satu lagi sedang berduka. 

Kami diterima di ruang kerja Kadis Dikpora Kota Denpasar. Kami menyampaikan gambaran tentang kegiatan pembaTIK setiap levelnya dan mohon bantuan agar diijinkan melakukan kegiatan sosialisasi di wilayah Kota Denpasar. Plt. Kepala Dinas Dikpora sangat menyambut baik kehadiran kami dan siap mendukung serta memfasilitasi kegiatan sosialisasi atau berbagi yang akan kami laksanakan.

Berikut adalah video dukungan dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar yang telah saya publikasikan pada media sosial Facebook (Ami Chacha).



Terima kasih kami ucapkan kepada Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Dikpora yang bersedia mendukung, memfasilitasi, membimbing, serta memberikan doa restu kepada kami SRB Bali 2021 Wilayah Kota Denpasar.

Berbagi dan Berkolaborasi
Belajar Bersama Rumah Belajar

#PusdatinKemendikbudristek

#PembaTIK2021

#DutaRumahBelajar2021

#RumahBelajar2021

 #BerbagiTIK


Belajar Bersama Rumah Belajar (Asam, Basa, Garam)

 

Materi Pelajaran IPA Kelas 7 Semester Ganjil



Halo anak-anak kelas 7 jenjang pendidikan SMP

Pada blog ini akan bu Utami sajikan materi IPA yang kalian pelajari di semester ganjil.

Kita akan belajar tentang asam, basa, garam ya


Simaklah video dari TV Edukasi berikut ini untuk mendapatkan pemahaman tentan materi Asam, Basa, Garam!

Link Youtube untuk Tayangan TV Edukasi di atas adalah sebagai berikut.

Selamat menyaksikan anak-anak!

Kalian juga bisa mempelajari materi asam, basa, garam pada Fitur Utama Sumber Belajar di Portal Rumah Belajar. Pada Fitur Sumber Belajar kalian pilih konten web kemudian ketik kata kunci Larutan Asam, Basa, Garam maka akan muncul Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) terkait materi tersebut. Atau kalian bisa mencoba mengklik tautan berikut ini

Setelah kalian menyaksikan video pada siaran TV Edukasi dan mencoba MPI pada fitur Sumber Belajar, selanjutnya silahkan kalian kerjakan LKPD berikut ini ya! untuk mengetahuai pemahaman kalian terhadap materi Asam, Basa, Garam. Selamat mengerjakan!

Bagaimana anak-anak?

Seru bukan belajar dengan Portal Rumah Belajar dan Layanan TV Edukasi?

Jangan lupa share juga ke teman-teman kalian ya!


Belajar bersama Rumah Belajar

Belajar di mana saja

Kapan saja

dengan siapa saja


Merdeka Belajarnya

Rumah Belajar Portalnya

Maju Indonesia


Sampai jumpa pada materi selanjutnya!

Minggu, 31 Oktober 2021

Coaching PembaTIK Level 4 Provinsi Bali

 


Kegiatan PembaTIK Level 4 tahun 2021 diawali dengan Coaching yang dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 26 sampai 29 Oktober 2021. Coaching hari pertama dibawakan oleh Bapak Wibowo Mukti, S.Kom., M.Si. yang mengenalkan program pembaTIK kemudian dilanjutkan oleh Bapak Hafiz Maulana yang memandu perkenalan tutor dengan peserta pembaTIK Level 4 Provinsi Bali tahun 2021. Pada sesi pembahasan modul "Membangun Komunikasi dan Kolaborasi dalam Pemanfaatan Rumah Belajar" dibawakan oleh DRB N Provinsi Bali Tahun 2017 dan 2019. Topik tersebut merupakan materi yang disajikan pada modul 15 PembaTIK Tahun 2021. Bapak I Komang Rika Adi Putra, S.Pd., M.Pd. menyampaikan arti komunikasi, jenis-jenis komunikasi, teknik komunikasi, tips dan trik berkomunikasi efektif. Beliau juga menyampaikan perbedaan diplomasi, lobi, dan negosiasi. Selain itu, dipaparkan juga tentang arti kolaborasi, tahapan kolaborasi, strategi kolaborasi, serta praktek baik kolaborasi. Berikut adalah dokumentasi coaching hari pertama yang disampaikan oleh DRB N Bali 2017.

Gambar 1.
Pemaparan materi komunikasi dan kolaborasi oleh DRB N Bali 2017


Coaching hari pertama sesi selanjutnya dibawakan oleh Ibu Luh Eka Yanthi, S.Pd., M.Pd. Beliau memberikan tips untuk videografi. Beliau menyampaikan tentang resolusi video terbaik pada smartphone dan menyarankan untuk mempertimbangkan juga kapasitas kartu penyimpanan data. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan screen orientation. Jika mengunggah ke media sosial video dan facebook sebaiknya mengunakan orientasi landscape sedangkan jika menggunakan media sosial instagram atau whatsapp sebaiknya menggunakan portait. Berikut adalah dokumentasi kegiatan coaching hari pertama yang disampaikan oleh DRB N Bali 2019.

Gambar 2.
Pemaparan materi tips videografi oleh DRB N Bali 2019

Coaching hari pertama diakhiri dengan kegiatan kelompok yang dilakukan pada breakout room untuk memilih sub tema yang akan digunakan saat membuat vlog. Sub tema yang dipilih harus mendukung tema besar, yaitu berbagi dan berkolaborasi. Pembagian sub tema bisa mengangkat kearifan lokal. Selain itu, pemanfaatan beragam fitur rumah belajar di dalamnya. Berikut adalah dokumentasi kegiatan berdiskusi dan berkolaborasi pada kelompok 1 yang berjumlah 8 orang peserta dengan didampingi oleh DRB N Bali Tahun 2017 dan Ibu Ita dari PTP Pusdatin. 
Gambar 3.
Diskusi Kelompok 1

Coaching hari kedua, yaitu Rabu, 27 Oktober 2021 dipandu oleh DRB N Bali Tahun 2018 dan berkolaborasi dengan DRB N Bali Tahun 2020. Beliau mencatat pada link terkait model pembelajaran kolaboratif dan kearifan lokal yang sudah kami sepakati bersama pada masing-masing kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Bapak I Nyoman Haryantara, S.Pd. tentang modul 13, yaitu "Publikasi Karya Tulis dalam Pemanfaatan Rumah Belajar". Beliau menyampaikan perbedaan artikel populer dengan artikel ilmiah populer, dan jenis media publikasi. Berikut adalah dokumentasi coaching hari kedua yang disampaikan oleh DRB N Bali 2018.
Gambar 4.
Pemaparan materi jenis media publikasi oleh DRB N Bali 2018

Coaching hari kedua pada sesi selanjutnya dibawakan oleh Ibu Ita dari PTP Pusdatin. Beliau mengajak peserta untuk mengunjungi Blog Pena pada portal rumah belajar. Beliau menyampaikan topik "Ayo Menulis!". Beliau juga memaparkan manfaat menulis, cara menulis, serta memberikan kami quote diakhir pemaparan. Berikut adalah dokumentasi kegiatan coaching bersama Ibu Ita.

Gambar 5.
Quote dari Ibu Ita PTP Pusdatin


Masih di hari kedua, pemaparan dilanjutkan oleh DRB Tahun 2018  Versi Kelas Maya Jejak Bali. Beliau menyampaikan tentan tips menyusun blog menarik dan sukses. Wawasan saya semakin terbuka ketika dijelaskan tentang perbedaan website dan blog. Selain itu, disampaikan pula tentang enam tahapan dalam membuat blog, tips memilih Content Management System/CMS untuk blog, serta cara menulis blog yang baik untuk tugas pembaTIK level 4. Berikut adalah dokumentasi kegiatan bersama Bapak Komang Budiadnya.

Gambar 6.
Tips membuat blog yang menarik oleh DRB Tahun 2018 versi kelas maya jejak Bali


Kegiatan coaching di hari kedua ditutup dengan pembuatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang disampaikan oleh Bapak I Gede Yokta Pradana (DRB N Bali Tahun 2020). RTL tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembaTIK level 4 tahun 2021 oleh masing-masing peserta.

Pada coaching hari ketiga Kamis, 28 Oktober 2021 yang bertepatan dengan Hari Sumpah pemuda, kami diajak untuk melengkapi judul vlog pada link yang diberikan. Judul tersebut merupakan cerminan dari pemanfaatan portal rumah belajar dalam kegiatan pembelajaran yang terintegrasi dengan kearifan lokal yang sudah disepakati pada diskusi kelompok pada coaching hari pertama. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi modul 14, yaitu "Strategi Berbagi Memanfaatkan Media Sosial" yang disampaikan oleh Bapak Komang Budiadnya (DRB Tahun 2018 versi kelas maya jejak Bali). Beliau menyampaikan bahwa pemilihan jenis media sosial sangat bergantung pada kategori, tipe media, serta konten yang akan dibagikan ke sesama pengguna sosial media. Berikut adalah dokumentasi kegiatan coaching hari ketiga bersama Bapak Komang Budiadnya.

Gambar 7.
Tips memanfaatkan Youtube untuk berbagi oleh DRB Tahun 2018 versi kelas maya jejak Bali


Coaching hari terakhir (Jumat, 29 Oktober 2021) diisi oleh Ibu Eni Susilawati dari PTP Pusdatin terkait "E-Pembelajaran Kolaboratif dengan Aplikasi Vicon". Beliau memaparkan tentang prinsip-prinsip dalam memanfaatkan TIK untuk e-Pembelajaran serta menyampaikan perbedaan sinkronus dan asinkronus. Beliau juga menyampaikan penerapan model-model pembelajaran inovatif, ciri-ciri pembelajaran inovatif, serta memberikan rekomendasi model pembelajaran inovatif melalui link https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif. Berikut adalah dokumentasi kegiatan coaching bersama Ibu Eni Susilawati.


Gambar 8.
Prinsip-prinsip pemanfaatan TIK untuk e-pembelajaran oleh Ibu Eni Susilawati

Pemateri terakhir di hari keempat adalah Bapak I Gede Yokta Pradana (DRB N Bali Tahun 2020) yang menyampaikan tentang jenis-jenis aplikasi konferensi video. Berikut dokumentasinya.


Gambar 9.
Penyampaian materi oleh DRB N Bali Tahun 2020

Kegiatan coaching diakhiri dengan penyampaian rencana tindak lanjut yang dilaksanakan pada breakout room. Kegiatan dilakukan pada masing-masing kelompok. Berikut adalah dokumentasi di kelompok 1.

Gambar 10.
Penyampaian RTL di Kelompok 1

Sungguh pengalaman belajar yang sangat luar biasa. Terima kasih Pusdatin Kemdikbudristek atas kesempatan dan fasilitas belajar yang telah disediakan. Kegiatan coaching sangat membantu dalam memahami isi modul pada pembaTIK Level 4 tahun 2021 serta memahami tugas-tugas yang diinstruksikan. Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada DRB Provinsi Bali yang sudah mengakomodasi kami selama kegiatan coaching. 

Berbagi dan Berkolaborasi
Belajar Bersama Rumah Belajar

#PusdatinKemdikbudristek
#PembaTIK2021
#PembaTIKLevel4
#PembaTIKLevel4Bali
#MerdekaBelajar
#RumahBelajar2021
#DutaRumahBelajar2021 
#BerbagiTIK


Rabu, 27 Oktober 2021

Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi Bali Tahun 2021

 



SELAMAT!! SRB Bali 2021

Anda lolos sebagai 30 Besar peserta pembaTIK Level 4 Provinsi Bali. Silahkan bergabung di group WA dengan klik link berikut.


Ya Tuhaannnn...

Puji syukur Tuhan, Minggu, 24 Oktober 2021 mendapatkan email dari Duta Rumah Belajar Provinsi Bali. Terima kasih Pusdatin Kemdikbudristek atas kesempatan dan kepercayaan kembali menjadi Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi Bali Tahun 2021. 

PembaTIK adalah salah satu program rutin tahunan dari Pusdatin yang dilakukan secara berjenjang dan ada eliminasi setiap levelnya. Mengutip dari laman simpatik.belajar.kemdikbud.go.id bahwasanya PembaTIK kepanjangan dari Pembelajaran berbasis TIK, merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi (4i leveling).

Jenis tagihan pada pembaTIK level 4 tahun 2021 masih sama dengan pembaTIK level 4 tahun lalu (Vlog, Blog, Sosialisasi) hanya saja ada hal unik tahun ini, yaitu pengintegrasian kearifan lokal pada tugas VLOG. Inilah yang membuat pembaTIK menjadi favorit saya, selalu ada tantangan yang berbeda di setiap tahunnya sehingga dapat menambah kesempatan untuk belajar lagi, lagi, dan lagi.


Siap berbagi dan berkolaborasi 
Belajar bersama Rumah Belajar

Belajar di mana saja
Kapan saja
Dengan siapa saja

Merdeka Belajarnya
Rumah Belajar Portalnya
Maju Indonesia

#PembaTIKLevel4Tahun2021
#PembaTIKLevel4Bali
#RumahBelajar
#MerdekaBelajar
#Pusdatin
#Kemdikbudristek

Senin, 31 Mei 2021

Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Koneksi Antar Materi-Modul 3.3)

 


 Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat-Ki Hajar Dewantara.

        

        Tujuan pendidikan yang sangat mulia bukan? Bapak Pendidikan Indonesia mengharapkan bahwa murid (baca generasi emas bangsa) bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Lalu apa yang bisa dilakukan pendidik untuk mencapai tujuan mulia tersebut? Iya benar, suatu program yang berdampak pada murid adalah solusinya. Bagaimana pendidik bisa merancang program tersebut? Adakah pertimbangan yang harus dilakukan? Simak penjelasan berikut ini!

Program adalah rancangan mengenai asas serta usaha yang akan dijalankan (tersedia pada https://kbbi.web.id/program). Langkah awal yang diperlukan sebelum merancang suatu program adalah membuat pemetaan modal atau aset. Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.  Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Terdapat 7 aset utama di dalam buku Asset Building and Community Development (Karya Green dan Haines Tahun 2002) yang kemudian disebut sebagai modal utama, di antaranya modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal finansial, modal politik, serta modal agama dan budaya. Ketujuh modal tersebut penting untuk dipetakan sebelum merancang suatu program karena beranjak dari aset atau modal tersebutlah kita akan mengetahui kekuatan yang kita miliki. Berikut ini disajikan contoh pemetaan aset di Kota Denpasar.


Apa langkah selanjutnya setelah melakukan pemetaan asset atau sumber daya? Untuk membuat suatu program yang berdampak pada murid, bisa dilakukan dengan bantuan pemetaan melalui tahapan BAGJA. Istilah BAGJA merupakan adaptasi dari buah karya Noble & McGrath pada tahun 2016. Dalam Bahasa Sunda BAGJA berarti BAHAGIA. BAGJA merupakan sebuah akronim dari suatu model manajemen perubahan yang menggunakan paradigma inkuiri apresiatif (IA) berbasis kekuatan. BAGJA merupakan sebuah akronim, yaitu B (Buat Pertanyaan Utama), A (Ambil Pelajaran), G (Gali Mimpi), J (Jabarkan Rencana), A (Atur Eksekusi). Membuat tahapan BAGJA akan memudahkan pendidik untuk menjalankan program karena sudah dipandu dalam tahapan BAGJA. Berikut disajikan contoh panduan yang bisa diikuti ketika merancang tahapan BAGJA.


Apakah sudah selesai sampai tahapan BAGJA? Tidak! Masih ada langkah lain yang harus ditempuh sebelum menjalankan program, yaitu melakukan analisis manajemen risiko. Jangan sampai program yang akan dilaksanakan bertentangan dengan hukum dan dapat membahayakan diri murid serta pendidik. Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko. Risiko dalam sebuah program merupakan sebuah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi segala sesuatu yang kemungkinan besar dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan. Oleh karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan wajib melakukan  rangkaian analisis dan metodologi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan mengevaluasi risiko yang mungkin timbul dari pelaksanaan program sekolah.


Risiko tidak dapat dihindari, tetapi dapat dikelola dan dikendalikan karena apabila risiko tidak dikelola dengan baik, maka akan mengakibatkan kerugian serta hambatan sehingga program sekolah yang telah direncanakan tidak berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya, apabila risiko dapat dikelola dengan baik maka sekolah dapat meminimalisir segala kerugian yang dapat menghambat jalannya program sekolah yang telah direncanakan. Risiko merupakan sesuatu yang memiliki dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Beberapa tipe risiko di lembaga pendidikan, meliputi:

  1. Risiko Strategis merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan
  2. Risiko Keuangan merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya aset
  3. Risiko operasional merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen
  4. Risiko Pemenuhan merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
  5. Risiko Reputasi merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga. (Princewatercoper, 2003)

 

Berikut disajikan format kerangka identifikasi risiko yang dapat memudahkan pendidik dalam melakukan pemetaan!

Kondisi saat ini

Kondisi yang akan datang

Risiko

Strategis

Keuangan

Operasional

Pemenuhan

Reputasi

 

 

 

 

 

 

 

 

Langkah selanjutnya adalah yang paling menarik bagi saya pribadi, yaitu melakukan MELR. M (Monitoring), E (Evaluation), L (Learning), R (Reporting). Langkah ini dilakukan ketika program dilaksanakan dan ketika program selesai dilaksanakan. Monitoring dan evaluasi adalah suatu aktivitas yang sangat penting untuk mendukung tercapainya suatu tujuan dari proyek atau program yang dilakukan. Monitoring dan evaluasi atau lebih mudah disingkat dengan M&E, perlu disinergikan dengan kegiatan atau program yang sedang berjalan dengan melakukan perencanaan, tindakan, dan refleksi. Ketiga aktivitas ini menjadi sebuah siklus yang dapat dilakukan berulang-ulang.

Dr Roger Greenaway seorang ahli di bidang pelatihan guru dan sebagai fasilitator merancang kerangka kerja pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model. Keempat F tersebut adalah Fact (Fakta): Catatan objektif tentang apa yang terjadi. Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi. Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut. Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan. Model ini dapat digunakan untuk berpikir dan merefleksikan situasi dan dapat membantu menyusun refleksi tertulis. Model ini mudah diingat dan membahas aspek utama dari apa yang perlu dipertimbangkan ketika meninjau suatu pengalaman.


            Menurut Himstreet, et al. (1983), laporan (reporting) adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan. Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menjadikan informasi yang disampaikan jelas dan mudah dipahami. Fungsi Laporan Fungsi laporan dapat dijabarkan sebagai berikut. Pertanggungjawaban dan pengawasan, penyampaian informasi, bahan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan manajemen, serta sebagai salah satu alat untuk memperluas ide dan tukar-menukar pengalaman.

 

            Sangat menarik bukan? Pengetahuan baru bagi saya, wawasan saya menjadi sangat terbuka setelah mempelajari modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid. Rencanakan (pemetaan modal, tahapan BAGJA, identifikasi risiko), Laksanakan (monitoring), dan Evaluasi (evaluation, learning, reporting). Langkah tersebut harus dilakukan oleh pendidik agar program yang dicanangkan benar-benar berdampak pada murid serta risiko yang terjadi bisa diminimalkan.

 

            Kesepuluh modul yang disajikan dalam program pendidikan guru penggerak saling berkaitan satu sama lain dan saling berkesinambungan. Dasar dari pembuatan program adalah filosofi pendidikan dari Ki Hajar Dewantara bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai keselamatan dan kebahagaian yang setinggi-tingginya (modul 1.1). Beranjak dari filosofi tersebut, maka dibuatlah program yang berdampak pada murid (modul 3.3). Dari modul awal (modul 1.1) menuju modul akhir (modul 3.3) tentu melewati delapan modul lain sebagai jembatannya.

Diperlukan nilai-nilai guru penggerak (modul 1.2) selama pembuatan program sampai akhir program. Nilai tersebut adalah mandiri, kolaborasi, reflektif, inovatif, dan berpihak pada murid. Selanjutnya diperlukan pendekatan inkuiri apresiatif (IA) melalui tahapan BAGJA (modul 1.3) untuk memudahkan melakukan pemetaan program. Dalam pelaksanaan program yang berdampak pada murid diperlukan penanaman budaya positif (modul 1.4) berupa disiplin positif dan sebisa mungkin menghindari hukuman sebagai punishment. Oleh karena itu, diperlukan suatu kesepakatan sebelum program dilaksanakan. Tentu tidak semua murid memiliki kemampuan yang sama sehingga program yang dibuat agar benar-benar berdampak bagi murid diperlukan diferensisasi (modul 2.1) sesuai dengan karakteristik dan profil murid. Tak jarang juga dalam pelaksanaan yang sudah direncanakan dengan matang akan terjadi kendala yang bisa memancing emosi sehingga diperlukan latihan STOP sebagai salah satu cara mengendalikan emosi. Jadi sosial-emosional (modul 2.2) selama perencanaan sampai evaluasi harus dikontrol. Pembagian tugas pun setelah dipetakan kadang masih ada yang mengalami kebingungan sehingga diperlukan praktik coaching (modul 2.3) baik pada rekan sejawat maupun pada murid yang mengalami masalah saat program dilaksanakan. Untuk menjalankan program tersebut tentu diperlukan seorang pemimpin (modul 3.2) yang dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab (modul 3.1).

 

            Luar biasa bukan kegiatan pendidikan guru penggerak ini? Tentu ilmu yang disajikan tidak akan berguna jika belum diterapkan. Oleh karena itu, saya sebagai salah satu calon guru penggerak berkewajiban untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat pada sepuluh modul yang diberikan serta mengimbaskannya pada rekan sejawat maupun murid. Suatu tanggung jawab yang sangat besar sekali, tentu tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Proses yang dilalui pun tentu tidak semulus yang diharapkan. Namun, dengan berproses kita bisa menghargai sebuah hasil. Dengan berproses pula kita dapat menciptakan generasi yang tangguh dan bisa bertahan. Ingatlah bahwa murid bukanlah kertas kosong, tetapi mereka adalah kertas yang samar-samar. Tugas pendidik adalah membuat coretan yang samar-samar tersebut menjadi jelas. Caranya dengan mengenali minat dan bakat murid kemudian buatkan program yang berdampak bagi murid. Pelajari kodrat jaman sang anak dan kenali kodrat alam sang anak. Niscaya, kita akan berhasil menghantarkan putra-putri terbaik bangsa Indonesia menuju keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

 SALAM SELAMAT DAN BAHAGIA

 #GuruPenggerak

#MerdekaBelajar

#IndonesiaMaju

#BanggaMenjadiGuru

#MuridkuPenyemangatku

 

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

2. Ditjen GTK Kemendikbudristek RI.

3. Fasilitator Bapak Yuli Cahyono (Pak Yoel) dari P4TK PENJASBK yang selalu sabar membimbing saya.

4. Pendamping saya dalam PGP, Bapak I Gede Eka Saputra yang selalu sabar mendampingi.

5. Teman-teman kelompok 1 di kelas A yang selalu berbagi ilmu.

6. Kepala SMP Negeri 3 Denpasar atas segala dukungan yang diberikan.

7. Rekan sejawat yang selalu memotivasi.

8. Keluarga tercinta atas toleransi, kerja sama, dan motivasi yang diberikan. 

Denpasar, 31 Mei 2021
Calon Guru Penggerak Kota Denpasar

 

 
Putu Sri Utami Dewi, S.Pd., M.Pd.
SMP Negeri 3 Denpasar