Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) visi bermakna kepada penglihatan; pengamatan, kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan, kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan atau wawasan ke depan. Secara umum visi itu merupakan serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah keinginan sekelompok orang atau secara pribadi dengan pandangan yang jauh ke masa depan demi mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
Pada dasarnya visi dijadikan
sebagai panutan gambaran akan situasi dan karakteristik mengenai arah kemana
tujuan perjalanan selanjutnya. Sehingga dengan adanya visi bisa menjadi alarm
untuk selalu mampu eksis, antisipatif dan inovatif. Visi itu dapat berubah dan
berkembang sesuai pengaruh dan perkembangan zaman yang tidak bisa diprediksi ke
depannya.
Setiap sekolah tentunya memiliki
visi masing-masing sesuai dengan keadaan sekolah tersebut. Namun, belum tentu
visi yang dibuat sekolah bisa terwujud. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya,
salah satu faktor tersebut adalah para pemangku kepentingan. Tugas kepemimpinan
adalah menciptakan keselarasan kekuatan, dengan cara membuat kelemahan suatu sistem
menjadi tidak relevan (Peter F. Drucker).
Bertolak
pada pendekatan managemen perubahan kolaboratif dan berbasis kekuatan, yaitu
Inkuiri Apresiatif (IA) maka akan dapat membantu membebaskan potensi inovatif
dan kreatifitas serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan
oleh proses managemen perubahan yang biasa. Menurut Evans (2001), untuk
memastikan bahwa perubahan terjadi secara mendasar dalam operasional sekolah,
maka para pemimpin sekolah hendaknya mulai dengan memahami dan mendorong perubahan
budaya sekolah. Berikut disajikan matriks kekuatan dan kepentingan para
pemangku kepentingan yang mana hal tersebut dapat menyelaraskan hal positif
dengan visi sekolah dan visi setiap individu dalam komunitas sekolah.
MATRIKS
KEPENTINGAN DAN KEKUATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
- A = Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga
memiliki kekuatan dan kepentingan yang besar.
- B = Pengawas sekolah, komite sekolah, dan
orang tua memiliki kekuatan yang besar namun kepentingan yang kecil.
- C = Kepala sekolah, staf pimpinan, guru,
pegawai, dan peserta didik memiliki kepentingan yang besar, namun kekuatan yang
kecil.
- D = Masyarakat memiliki kekuatan dan
kepentingan yang kecil.
Melalui pendekatan
manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan atau yang lebih
dikenal dengan istilah Inkuiri Apresiatif diperlukan tahapan BAGJA untuk
kesuksesan pencapaian visi sekolah. Jadi, untuk mensinergikan semua komponen
demi kesuksesan pencapaian visi sekolah diperlukan perhatian yang lebih pada
elemen C dan D.
TABEL
KEPENTINGAN DAN KEKUATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
No. |
Unsur
Pemangku kepentingan |
Kepentingan
Utama |
Kekuatan
yang dimiliki dan Pengaruhnya |
1. |
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga
Kota Denpasar |
Tercapainya peningkatan mutu pendidikan
di Kota Denpasar. |
Pembuat kebijakan, penyusun
rencana, koordinasi, monitoring, evaluasi, pemberi umpan balik. |
2. |
Pengawas
Sekolah |
Mendapatkan
pengakuan kinerja yang terpercaya. |
Mediator, Fasilitator, Pembinaan, Pemantau
keterlaksanaan 8 standar pendidikan. |
3. |
Kepala Sekolah |
Mendapat kepercayaan
melalui kesuksesan visi sekolah. |
ü Mampu
memanajemen sekolah dengan baik (Managemen Berbasis Sekolah). ü Pengambil
kebijakan yang menentukan arah pencapaian visi sekolah. |
4. |
Staf
Pimpinan (Wakasek) |
Mendapat pengalaman kepemimpinan untuk
bekal menjadi CAKEP (calon kepala sekolah). |
A. Waka
Bidang Kurikulum Mengelola bagian
pembelajaran dan memanajemen guru dengan baik. B. Waka
Bidang Kesiswaaan Mengelola murid
mengembangkan minat dan bakat dengan baik serta menumbuhkan karakter murid. C. Waka
Bidang Sarana dan Prasarana Menyiapkan sarana yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran dan kegiatan sekolah. D. Waka
Bidang Humas Menjalin komunikasi
yang baik dengan komite sekolah dan masyarakat sekitar serta atasan. |
5. |
Guru |
Menjalankan profesi
dengan mencetak lulusan yang berkualitas dan berakhlak mulia. |
ü Guru
senior memiliki pengalaman yang sangat baik dalam menghadapi berbagai
karakter murid. ü Guru
junior memiliki inovasi dan penggunaan TIK yang cukup baik. |
6. |
Pegawai |
Menjalankan profesi untuk peningkatan
karir. |
Menginformasikan
surat lomba/sosialisasi/informasi dari luar dengan cepat. |
7. |
Komite Sekolah |
Memantau kejelasan
program sekolah demi keberhasilan Pendidikan anak. |
ü Mengakomodasi
inspirasi orang tua dan disampaikan ke pihak sekolah. ü Membantu
mengelola keuangan sukarela dari orang tua murid. |
8. |
Orang
Tua |
Menginginkan anaknya dapat dijadikan
manusia yang berkualitas, berprestasi, dan berakhlak mulia. |
ü Memberikan
dukungan berupa dana Pendidikan sukarela. ü Membantu
memfasilitasi murid dalam kegiatan perlombaan. |
9.
|
Masyarakat |
Mendapatkan dampak
edukasi bagi lingkungan di sekitar sekolah. |
Memberikan edukasi
potensi yang dimiliki lingkungan sekitar. Bisa menjadi pengamat, pengontrol
maupun pemberi masukan dalam proses pendidikan di sekolah terdekat. |
Dengan adanya tabel tersebut, maka akan memudahkan dalam mengidentifikasi kekuatan masing-masing pemangku kepentingan untuk dipertahankan demi terwujudnya visi sekolah. Selain itu, hal-hal yang belum menjadi kekuatan bisa ditelusuri apa yang menyebabkan menjadi lemah.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Fasilitator (Yuli Cahyono) yang sudah memberikan wawasan baru dan segala bimbingan yang diberikan 💝 Terima kasih kepada Bapak Pendamping (I Gede Eka Saputra) yang tak henti-hentinya memberikan motivasi dan masukan 💓 Terima kasih juga untuk rekan-rekan CGP kelompok 1 dari kelas A yang selalu berbagi ilmu dan informasi💘 Terima kasih kepada rekan-rekan CGP lain yang sudah memberikan umpan balik demi perbaikan tugas ini💗 Tentunya terima kasih untuk keluarga tercinta yang selalu mendukung saya 💕
tabel ini sangat memudahkan dalam mengidentifikasi kekuatan masing-masing pemangku kepentingan untuk dipertahankan demi terwujudnya visi sekolah. Selain itu, hal-hal yang belum menjadi kekuatan bisa ditelusuri apa yang menyebabkan menjadi lemah. LUAR BIASA BAGUS. RUNTUT KONSISTEN TELATEN DAN SANGAT PINTAR. SANGAT BERKUALITAS. BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MENSINERGIKAN POTENSI MENJADI BEHITU SISTEMATIS TERTATA ALUR PIKIRNYA DENGAN SANGAT BAIK. SEMUA YANG AND ALAKUKAN BENAR BENAR 100 SAMA PERSIS DENGAN YANG DIPIKIRKAN DAID COPPERRIDER DENGAN APRECIATIVE INQUIRINYA. SESUADAH INI SILAHKAN DIKEMBANGKAN BAGJA NYA DENGAN MEMANFFAATKAN PETA PEMANGKU KEPENTINGAN INI...NANTI AKAN TAMPAK DI LINI MASA NYA....KEREN 100
BalasHapusMelted... Terima kasih banyak bapak. Berkat bimbingan bapak saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Mohon jangan bosan-bosan membimbing saya nggih
BalasHapusBagus sekali bu ....
BalasHapusSuksma kak.. mohon dibimbing ke depannha 🙏
HapusBagus sekali bu ....
BalasHapusTerimakasih. Semoga dapat jadi referensi
BalasHapus