Jumat, 20 November 2020

KEKUATAN PEMANGKU KEPENTINGAN DEMI TERWUJUDNYA VISI SEKOLAH

  

 

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) visi bermakna kepada penglihatan; pengamatan, kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan, kemampuan untuk melihat pada inti persoalan, pandangan atau wawasan ke depan. Secara umum visi itu merupakan serangkaian kata yang menunjukkan impian, cita-cita atau nilai inti sebuah keinginan sekelompok orang atau secara pribadi dengan pandangan yang jauh ke masa depan demi mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.

Pada dasarnya visi dijadikan sebagai panutan gambaran akan situasi dan karakteristik mengenai arah kemana tujuan perjalanan selanjutnya. Sehingga dengan adanya visi bisa menjadi alarm untuk selalu mampu eksis, antisipatif dan inovatif. Visi itu dapat berubah dan berkembang sesuai pengaruh dan perkembangan zaman yang tidak bisa diprediksi ke depannya. 

Setiap sekolah tentunya memiliki visi masing-masing sesuai dengan keadaan sekolah tersebut. Namun, belum tentu visi yang dibuat sekolah bisa terwujud. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satu faktor tersebut adalah para pemangku kepentingan. Tugas kepemimpinan adalah menciptakan keselarasan kekuatan, dengan cara membuat kelemahan suatu sistem menjadi tidak relevan (Peter F. Drucker).

Bertolak pada pendekatan managemen perubahan kolaboratif dan berbasis kekuatan, yaitu Inkuiri Apresiatif (IA) maka akan dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan kreatifitas serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh proses managemen perubahan yang biasa. Menurut Evans (2001), untuk memastikan bahwa perubahan terjadi secara mendasar dalam operasional sekolah, maka para pemimpin sekolah hendaknya mulai dengan memahami dan mendorong perubahan budaya sekolah. Berikut disajikan matriks kekuatan dan kepentingan para pemangku kepentingan yang mana hal tersebut dapat menyelaraskan hal positif dengan visi sekolah dan visi setiap individu dalam komunitas sekolah.

 

MATRIKS KEPENTINGAN DAN KEKUATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

 


 Keterangan Matriks :

  • A = Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga memiliki kekuatan dan kepentingan yang besar.
  • B = Pengawas sekolah, komite sekolah, dan orang tua memiliki kekuatan yang besar namun kepentingan yang kecil.
  • C = Kepala sekolah, staf pimpinan, guru, pegawai, dan peserta didik memiliki kepentingan yang besar, namun kekuatan yang kecil.
  • D = Masyarakat memiliki kekuatan dan kepentingan yang kecil.

 

Melalui pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan atau yang lebih dikenal dengan istilah Inkuiri Apresiatif diperlukan tahapan BAGJA untuk kesuksesan pencapaian visi sekolah. Jadi, untuk mensinergikan semua komponen demi kesuksesan pencapaian visi sekolah diperlukan perhatian yang lebih pada elemen C dan D.


TABEL KEPENTINGAN DAN KEKUATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

 

No.

Unsur Pemangku kepentingan

Kepentingan Utama

Kekuatan yang dimiliki dan Pengaruhnya

1.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar

Tercapainya peningkatan mutu pendidikan di Kota Denpasar.

Pembuat kebijakan, penyusun rencana, koordinasi, monitoring, evaluasi, pemberi umpan balik.

2.

Pengawas Sekolah

Mendapatkan pengakuan kinerja yang terpercaya.

Mediator, Fasilitator, Pembinaan, Pemantau keterlaksanaan 8 standar pendidikan.

3.

Kepala Sekolah

Mendapat kepercayaan melalui kesuksesan visi sekolah.

ü  Mampu memanajemen sekolah dengan baik (Managemen Berbasis Sekolah).

ü  Pengambil kebijakan yang menentukan arah pencapaian visi sekolah.

4.

Staf Pimpinan (Wakasek)

Mendapat pengalaman kepemimpinan untuk bekal menjadi CAKEP (calon kepala sekolah).

A.    Waka Bidang Kurikulum

Mengelola bagian pembelajaran dan memanajemen guru dengan baik.

B.     Waka Bidang Kesiswaaan

Mengelola murid mengembangkan minat dan bakat dengan baik serta menumbuhkan karakter murid.

C.     Waka Bidang Sarana dan Prasarana

Menyiapkan sarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran dan kegiatan sekolah.

D.    Waka Bidang Humas

Menjalin komunikasi yang baik dengan komite sekolah dan masyarakat sekitar serta atasan.

5.

Guru

Menjalankan profesi dengan mencetak lulusan yang berkualitas dan berakhlak mulia.

ü  Guru senior memiliki pengalaman yang sangat baik dalam menghadapi berbagai karakter murid.

ü  Guru junior memiliki inovasi dan penggunaan TIK yang cukup baik.

6.

Pegawai

Menjalankan profesi untuk peningkatan karir.

Menginformasikan surat lomba/sosialisasi/informasi dari luar dengan cepat.

7.

Komite Sekolah

Memantau kejelasan program sekolah demi keberhasilan Pendidikan anak.

ü  Mengakomodasi inspirasi orang tua dan disampaikan ke pihak sekolah.

ü  Membantu mengelola keuangan sukarela dari orang tua murid.

8.

Orang Tua

Menginginkan anaknya dapat dijadikan manusia yang berkualitas, berprestasi, dan berakhlak mulia.

ü  Memberikan dukungan berupa dana Pendidikan sukarela.

ü  Membantu memfasilitasi murid dalam kegiatan perlombaan.

9.

Masyarakat

Mendapatkan dampak edukasi bagi lingkungan di sekitar sekolah.

Memberikan edukasi potensi yang dimiliki lingkungan sekitar. Bisa menjadi pengamat, pengontrol maupun pemberi masukan dalam proses pendidikan di sekolah terdekat.

Dengan adanya tabel tersebut, maka akan memudahkan dalam mengidentifikasi kekuatan masing-masing pemangku kepentingan untuk dipertahankan demi terwujudnya visi sekolah. Selain itu, hal-hal yang belum menjadi kekuatan bisa ditelusuri apa yang menyebabkan menjadi lemah.


Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Fasilitator (Yuli Cahyono) yang sudah memberikan wawasan baru dan segala bimbingan yang diberikan 💝 Terima kasih kepada Bapak Pendamping (I Gede Eka Saputra) yang tak henti-hentinya memberikan motivasi dan masukan 💓 Terima kasih juga untuk rekan-rekan CGP kelompok 1 dari kelas A yang selalu berbagi ilmu dan informasi💘 Terima kasih kepada rekan-rekan CGP lain yang sudah memberikan umpan balik demi perbaikan tugas ini💗 Tentunya terima kasih untuk keluarga tercinta yang selalu mendukung saya 💕





6 komentar:

  1. tabel ini sangat memudahkan dalam mengidentifikasi kekuatan masing-masing pemangku kepentingan untuk dipertahankan demi terwujudnya visi sekolah. Selain itu, hal-hal yang belum menjadi kekuatan bisa ditelusuri apa yang menyebabkan menjadi lemah. LUAR BIASA BAGUS. RUNTUT KONSISTEN TELATEN DAN SANGAT PINTAR. SANGAT BERKUALITAS. BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MENSINERGIKAN POTENSI MENJADI BEHITU SISTEMATIS TERTATA ALUR PIKIRNYA DENGAN SANGAT BAIK. SEMUA YANG AND ALAKUKAN BENAR BENAR 100 SAMA PERSIS DENGAN YANG DIPIKIRKAN DAID COPPERRIDER DENGAN APRECIATIVE INQUIRINYA. SESUADAH INI SILAHKAN DIKEMBANGKAN BAGJA NYA DENGAN MEMANFFAATKAN PETA PEMANGKU KEPENTINGAN INI...NANTI AKAN TAMPAK DI LINI MASA NYA....KEREN 100

    BalasHapus
  2. Melted... Terima kasih banyak bapak. Berkat bimbingan bapak saya bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Mohon jangan bosan-bosan membimbing saya nggih

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Suksma kak.. mohon dibimbing ke depannha 🙏

      Hapus
  4. Terimakasih. Semoga dapat jadi referensi

    BalasHapus