Sabtu, 14 November 2020

NILAI-NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK (KONEKSI ANTAR MATERI)

(Sumber : karya pribadi)


Peta konsep sederhana di atas menggambarkan isi secara umum dari modul 1.2 yang berjudul Nilai-Nilai dan peran guru penggerak. Dibalik kesederhanaan peta konsep tersebut, ada makna mendalam dari setiap bagiannya. Berikut akan disajikan ulasan yang memaparkan makna dari peta konsep tersebut.

Dimulai dari penyelarasan nilai yang merupakan bagian dari eksplorasi konsep. Mempelajari modul ini menambah wawasan baru bagi saya, yaitu diagram trapesium usia, diagram identitas gunung es, dan juga perumpaan eskalator dengan sistem kerja otak. Mari kita ulas satu per satu.


Diagram Trapesium Usia

(Sumber : Modul 1.2 Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak)

  • Diagram trapesium usia naik rentang 0-7-12-21 (usia pertumbuhan kemudian usia sekolah dari jenjangTK-Kuliah)

  • Diagram trapesium usia mendatar rentang 21-end (usia aktif (bekerja))

  • Diagram trapesium usia turun (usia pensiun) rentang masih tanda tanya karena kita posisi masih di usia aktif.

Manusia dapat mengingat peristiwa penting yang terjadi di rentang usia sekolah di mana peristiwa tersebut bisa mempengaruhi kehidupan di masa sekarang. Daya ingat seseorang tidak terlepas dari kemampuan otaknya untuk menyimpan informasi. Informasi di dalam otak disimpan dalam bentuk memori. Memori jangka pendek dan memori jangka panjang dimiliki oleh setiap insan. Memori jangka panjang adalah tempat pembelajar menyimpan pengetahuan dan keyakinan umum mereka tentang dunia, hal yang telah dipelajari di sekolah sampai ingatan peristiwa dalam kehidupan pribadi. Manusia dapat memiliki ingatan yang kuat karena kemampuan memori jangka panjangnya bagus. 

Memori tersebut masih bisa mempengaruhi diri saya di masa sekarang. Jadi saya sangat berhati-hati dalam bergaul. Tidak semua orang itu memiliki niat yang baik kepada kita. Kadang pun tidak selamanya niat baik kita bisa diterima dengan baik pula oleh orang lain. Memori positif yang masih saya pertahankan adalah mencoba mengikuti kegiatan perlombaan penelitian dengan memilih partner penelitian yang memiliki karakter hampir mirip seperti sahabat saya.


Diagram Identitas Gunung Es

(Sumber : Modul 1.2 Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak)

Diagram ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Tim Bandung/Jabar Masagi dalam penguatan karakter sejak tahun 2016 untuk menjelaskan bagaimana karakter seseorang dapat ditumbuhkan.

Fenomena gunung es di lautan dapat menggambarkan apa yang terlihat di permukaan tidak dapat menunjukkan seberapa besar apa yang tersembunyi di bawah permukaan laut. Gunung es mengajarkan bahwa kita tidak hanya cukup mempertimbangkan sesuatu dari apa yang terlihat dipermukaan saja. 

Bagian yang tampak dipermukaan laut diibaratkan sebagai bagian sadar yang jumlahnya hanya 12% sedangkan 88% lagi merupakan bagian bawah sadar yang letaknya di bawah permukaan. Bagian sadar ini meliputi perilaku, kebiasaan, dan karakter yang dapat dilihat oleh orang lain dan disadari oleh diri sendiri. Sedangkan bagian bawah sadar berada di dalam diri masing-masing orang sehingga memerlukan usaha untuk melihatnya apalagi mengubahnya. Bagian tersebut meliputi identitas sebenarnya dari diri seseorang yang masih tersembunyi, yaitu soft skill, pola pikir, kepercayaan, nilai-nilai. 

Karakter yang tampak dari seseorang sesungguhnya didasari oleh perilaku-perilaku yang berulang yang telah ia lakukan sehingga akhirnya menjadi kebiasaan-kebiasaan, Nah kebiasaan yang terakumulatif tersebut menjadi gambaran karakter seseorang. Selain itu, lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan karakter, Lingkungan fisik dan psikis perlu dimaksimalkan pengaruhnya dalam menumbuhkan karakter seorang manusia. Ada dua tujuan utama dalam melakukan pengkondisian dan pembiasaan baik pada lingkungan fisik maupun psikis, yaitu keteladanan dan sistem aturan.

Eskalator dan Sistem Kerja Otak


Bagian otak manusia yang serupa dengan :

1. Otak mamalia --> emosi

2. Otak reptil --> bertahan hidup

3. Otak primata yang terhubung dengan otak luhur manusia --> sistem berpikir lambat

Ada dua sistem berpikir pada manusia, yaitu sistem berpikir cepat dan sistem berpikir lambat. Kedua sistem berpikir tersebut dapat mempengaruhi bagaimana seorang manusia bersikap dan mengambil keputusan. Untuk mengetahui kedua sistem itu bekerja, maka digunakan perumpamaan eskalator yang bergerak turun. Eskalator yang bergerak turun menggambarkan kerja tubuh manusia yang mendahulukan penghematan energi. Otak reptil dan otak mamalia bekerja untuk menghemat energi. Mereka megelola otomasi bagian-bagian tubuh kita yang bekerja di bawah sadar sehingga meninggalkan energi. Oleh karena itu, kerja otak reptil dan otak mamalia dapat diumpamakan sebagai dua orang yang sedang turun menggunakan eskalator yang sedang menurun. Tanpa memerlukan energi tinggal turut eskalator bergerak turun. Diam saja pun akan ikut turun. Energi tidak banyak digunakan.

Sementara itu, sistem berpikir lambat bekerja bagaikan berjalan naik di tangga eskalator yang bergerak turun sehingga diperlukan energi lebih dan kecepatan yang cukup. Kerja berpikir ini memakan lebih banyak energi sehingga bertentangan dengan kerja alamiah bagian otak lain yang berupaya untuk menghemat energi. 


Dasar-Dasar Pemikiran KHD

KHD membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. MenurutKHD, pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pengajran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan bathin, Sedangkan Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. jadi, menurut KHD pendididikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.

Kebudayaan Indonesia yang beragam terkadang menjadikan konflik atau perpecahan. Padahal jika pendidikan dan pengajaran bisa disinergikan dengan baik, maka hal tersebut (perpecahan) mustahil terjadi. Pendidikan multikultural sebaiknya diimplisitkan pada setiap mata pelajaran. Peserta didik diajak untuk menghargai perbedaan, memiliki rasa toleransi, dan memiliki rasa persaudaraan. Terpampang jelas pada dasar negera kita semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu jua). Itulah yang seharusnya dijadikan pedoman bagi setiap warga negara. Keberagaman merupakan suatu berkah bukan musibah. Dengan keberagaman kita menjadi kaya akan pengetahuan budaya daerah. Bukan untuk saling menjelekkan satu sama lain, namun untuk saling menguatkan. 



(Sumber : https://images.app.goo.gl/utCk9w8L4WMFpFBu5)


Nilai-Nilai Guru Penggerak :



Seorang guru penggerak diharapkan memiliki nilai Mandiri, Kolaboratif, Reflektif, Inovatif, dan Berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut bertujuan untuk menjadi bekal dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, bermakna, dan terbentuknya profil pelajar Pancasila. 

Contoh konkret dalam penerapan nilai-nilai tersebut adalah :

  1. MANDIRI  à Melaksanakan tanggungjawab sebagai pendidik  dengan mengembangkan kreatifitas yang dimiliki.
  2. KOLABORASI à Menerapkan model pembelajaran kolaboratif saat pembelajaran sehingga terbangun kecerdasan dalam berkomunikasi antarsesama.
  3. REFLEKTIF à Selalu mengadakan refleksi di setiap akhir pembelajaran.
  4. INOVATIF à menyajikan suatu tantangan dan Batasan dalam kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik akan berusaha mencari solusi alternatif.
  5. BERPIHAK PADA MURID à Memberikan kesempatan untuk berdiskusi, mengenali karakter murid lebih awal sebelum kegiatan pembelajaran, guru menjadi fasilitator dan mediator.
Adapun hal-hal yang diperlukan dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut adalah :
  1. Memegang teguh trilogi Pendidikan untuk dijadikan pedoman.
  2. Menerapkan model pembelajaran inovatif.
  3. Selalu membuka diri terhadap perubahan .
  4. Memiliki kemauan untuk mencoba sesuatu yang baru.
  5. Menumbuhkembangkan sikap toleransi dan menghargai.
  6. Memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi.
  7. Mampu berkomunikasi yang efektif dan efisien
Seorang Guru penggerak tidak akan bisa menjalankan tugas serta mengembangkan nilai-nilai guru penggerak tanpa kehadiran, tanpa saran, tanpa kritik dari : peserta didik, atasan, rekan sejawat, dan komunitas MGMP.


Peran Guru Penggerak 


(Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200704001519-293-520747/kemendikbud-rilis-merdeka-belajar-episode-5-guru-penggerak)

Harapan umum yang diinginkan oleh Kemendikbud adalah lahirnya guru penggerak yang menjadi cikal bakal dalam mendorong transformasi pendidikan di Indonesia. Harapan yang lebih spesifik, yaitu guru penggerak mampu mendorong tumbuh kembangnya murid secara holistik (profil pelajar Pancasila). Guru penggerak juga diharapkan untuk bisa menjadi coach bagi guru lain untuk pembelajaran yang berpusat pada murid serta diharapkan mampu menjadi teladan.


Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

2. Ditjen GTK Kemendikbud

3. Fasilitator Bapak Yuli Cahyono dari P4TK PENJASBK yang selalu membimbing saya.

4. Pendamping saya dalam PGP, Bapak I Gede Eka Saputra yang selalu sabar mendampingi.

5. Teman-teman kelompok 1 di kelas A yang selalu berbagi ilmu.

6. Kepala SMP Negeri 3 Denpasar atas segala dukungan yang diberikan.

7. Rekan sejawat yang selalu memotivasi.

8. Keluarga tercinta atas toleransi, kerja sama, dan motivasi yang diberikan.




 

6 komentar:

  1. Sangat bagus. Kuat dalam pemahaman konsep🔥alur pikir yang tertata rapi...bergerak dari abstrak ke konsep yang lebih sederhana..mudah dipahami. Tidak banyak orang yang bisa menata argumen seperti ini ....clear dalam penjelasan berbahasa menunjukkan kejernihan juga dalam alam pikiran nya...sangat menjelaskan. Sangat bagus. Keren..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak bapak.. mohon bimbingan selalu 🙏 akan menjadi motivasi saya untuk menulis ke depannya.

      Hapus
  2. Mantap sekali, Ami. Teruslah menulis ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih dayu..Dayu inspirasiku..mari bergerak untuk kemajuan pendidikan

      Hapus
  3. mantap..bergerak untuk Indonesai lebih maju dalam mencerdaskan anak-anak,bangsa kita

    BalasHapus