Dimulai dari penyelarasan nilai yang merupakan bagian dari eksplorasi konsep. Mempelajari modul ini menambah wawasan baru bagi saya, yaitu diagram trapesium usia, diagram identitas gunung es, dan juga perumpaan eskalator dengan sistem kerja otak. Mari kita ulas satu per satu.
Diagram Trapesium Usia
Diagram trapesium usia naik rentang 0-7-12-21 (usia pertumbuhan kemudian usia sekolah dari jenjangTK-Kuliah)
Diagram trapesium usia mendatar rentang 21-end (usia aktif (bekerja))
Diagram trapesium usia turun (usia pensiun) rentang masih tanda tanya karena kita posisi masih di usia aktif.
Memori tersebut masih bisa mempengaruhi diri saya di masa sekarang. Jadi saya sangat berhati-hati dalam bergaul. Tidak semua orang itu memiliki niat yang baik kepada kita. Kadang pun tidak selamanya niat baik kita bisa diterima dengan baik pula oleh orang lain. Memori positif yang masih saya pertahankan adalah mencoba mengikuti kegiatan perlombaan penelitian dengan memilih partner penelitian yang memiliki karakter hampir mirip seperti sahabat saya.
Diagram Identitas Gunung Es
Eskalator dan Sistem Kerja Otak
1. Otak mamalia --> emosi
2. Otak reptil --> bertahan hidup
3. Otak primata yang terhubung dengan otak luhur manusia --> sistem berpikir lambat
Ada dua sistem berpikir pada manusia, yaitu sistem berpikir cepat dan sistem berpikir lambat. Kedua sistem berpikir tersebut dapat mempengaruhi bagaimana seorang manusia bersikap dan mengambil keputusan. Untuk mengetahui kedua sistem itu bekerja, maka digunakan perumpamaan eskalator yang bergerak turun. Eskalator yang bergerak turun menggambarkan kerja tubuh manusia yang mendahulukan penghematan energi. Otak reptil dan otak mamalia bekerja untuk menghemat energi. Mereka megelola otomasi bagian-bagian tubuh kita yang bekerja di bawah sadar sehingga meninggalkan energi. Oleh karena itu, kerja otak reptil dan otak mamalia dapat diumpamakan sebagai dua orang yang sedang turun menggunakan eskalator yang sedang menurun. Tanpa memerlukan energi tinggal turut eskalator bergerak turun. Diam saja pun akan ikut turun. Energi tidak banyak digunakan.
Sementara itu, sistem berpikir lambat bekerja bagaikan berjalan naik di tangga eskalator yang bergerak turun sehingga diperlukan energi lebih dan kecepatan yang cukup. Kerja berpikir ini memakan lebih banyak energi sehingga bertentangan dengan kerja alamiah bagian otak lain yang berupaya untuk menghemat energi.
Dasar-Dasar Pemikiran KHD
KHD membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. MenurutKHD, pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pengajran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan bathin, Sedangkan Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. jadi, menurut KHD pendididikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.
Kebudayaan Indonesia yang beragam terkadang menjadikan konflik atau perpecahan. Padahal jika pendidikan dan pengajaran bisa disinergikan dengan baik, maka hal tersebut (perpecahan) mustahil terjadi. Pendidikan multikultural sebaiknya diimplisitkan pada setiap mata pelajaran. Peserta didik diajak untuk menghargai perbedaan, memiliki rasa toleransi, dan memiliki rasa persaudaraan. Terpampang jelas pada dasar negera kita semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu jua). Itulah yang seharusnya dijadikan pedoman bagi setiap warga negara. Keberagaman merupakan suatu berkah bukan musibah. Dengan keberagaman kita menjadi kaya akan pengetahuan budaya daerah. Bukan untuk saling menjelekkan satu sama lain, namun untuk saling menguatkan.
Seorang guru penggerak diharapkan memiliki nilai Mandiri, Kolaboratif, Reflektif, Inovatif, dan Berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut bertujuan untuk menjadi bekal dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, bermakna, dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.
- MANDIRI à Melaksanakan tanggungjawab sebagai pendidik dengan mengembangkan kreatifitas yang dimiliki.
- KOLABORASI à Menerapkan model pembelajaran
kolaboratif saat pembelajaran sehingga terbangun kecerdasan dalam
berkomunikasi antarsesama.
- REFLEKTIF à Selalu mengadakan refleksi di
setiap akhir pembelajaran.
- INOVATIF à menyajikan suatu tantangan dan
Batasan dalam kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik akan berusaha
mencari solusi alternatif.
- BERPIHAK PADA MURID à Memberikan kesempatan untuk
berdiskusi, mengenali karakter murid lebih awal sebelum kegiatan
pembelajaran, guru menjadi fasilitator dan mediator.
- Memegang teguh trilogi
Pendidikan untuk dijadikan pedoman.
- Menerapkan model pembelajaran
inovatif.
- Selalu membuka diri terhadap
perubahan .
- Memiliki kemauan untuk mencoba
sesuatu yang baru.
- Menumbuhkembangkan sikap
toleransi dan menghargai.
- Memiliki rasa tanggung jawab
dan disiplin yang tinggi.
- Mampu berkomunikasi yang efektif dan efisien
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2. Ditjen GTK Kemendikbud
3. Fasilitator Bapak Yuli Cahyono dari P4TK PENJASBK yang selalu membimbing saya.
4. Pendamping saya dalam PGP, Bapak I Gede Eka Saputra yang selalu sabar mendampingi.
5. Teman-teman kelompok 1 di kelas A yang selalu berbagi ilmu.
6. Kepala SMP Negeri 3 Denpasar atas segala dukungan yang diberikan.
7. Rekan sejawat yang selalu memotivasi.
8. Keluarga tercinta atas toleransi, kerja sama, dan motivasi yang diberikan.
Sangat bagus. Kuat dalam pemahaman konsep🔥alur pikir yang tertata rapi...bergerak dari abstrak ke konsep yang lebih sederhana..mudah dipahami. Tidak banyak orang yang bisa menata argumen seperti ini ....clear dalam penjelasan berbahasa menunjukkan kejernihan juga dalam alam pikiran nya...sangat menjelaskan. Sangat bagus. Keren..
BalasHapusTerima kasih banyak bapak.. mohon bimbingan selalu 🙏 akan menjadi motivasi saya untuk menulis ke depannya.
HapusMantap sekali, Ami. Teruslah menulis ^_^
BalasHapusTerima kasih dayu..Dayu inspirasiku..mari bergerak untuk kemajuan pendidikan
Hapusmantap..bergerak untuk Indonesai lebih maju dalam mencerdaskan anak-anak,bangsa kita
BalasHapuskeren....semangat terus ya...
BalasHapus