Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah murid, kepala sekolah, guru, staf/tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orang tua, masyarakat sekitar sekolah. Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah keuangan serta sarana dan prasarana.
Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa mengatasi semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih. Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.
Pendekatan berbasis Aset merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja yang menjadi inspirasi yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and
community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut
sebagai modal utama, yaitu:
1. Modal Manusia
- Sumber daya manusia yang berkualitas,
investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan
dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
- Pemetaan modal atau aset individu
merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan
keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau
dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan
sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.
- Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.
2. Modal Sosial
- Norma dan aturan yang mengikat warga
masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur
kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara
unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.
- Investasi yang berdampak pada
bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan,
contohnya kepemimpinan, bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa
memiliki masa depan yang sama.
- Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.
3. Modal Fisik
Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:
- Bangunan yang bisa digunakan untuk
kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan,
ataupun pelatihan.
- Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.
4. Modal Lingkungan/alam
- Bisa berupa potensi yang belum diolah
dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan
juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara
yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
- Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya.
5. Modal Finansial
- Dukungan keuangan yang dimiliki oleh
sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan
dan kegiatan sebuah komunitas.
- Modal finansial termasuk tabungan,
hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta
sumber pendapatan internal dan eksternal.
- Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.
6. Modal Politik
- Modal politik adalah ukuran
keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau
kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam
masalah umum yang terjadi dalam komunitas.
- Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan listrik atau air.
7. Modal Agama dan budaya
- Upaya pemberian bantuan empati dan
perhatian, kasih sayang, dan unsur dari kebijakan praktis (dorongan utama
pada kegiatan pelayanan). Termasuk juga kepercayaan, nilai, sejarah,
makanan, warisan budaya, seni, dan lain-lain.
- Kebudayaan yang unik di setiap daerah
masing-masing merupakan serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta
benda yang merupakan hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam sebuah
ruang geografis.
- Agama merupakan suatu sistem
berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku
individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun
simbolik. Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya
kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.
- Identifikasi dan pemetaan modal
budaya agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat
keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu
komunitas, termasuk kelembagaan dan tokoh-tokoh penting yang berperan
langsung atau tidak langsung di dalamnya.
- Sangat penting kita mengetahui sejauh
mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat
serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa
dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan
kegiatan bersama.
Seorang pemimpin harus mampu melakukan pemetaan terhadap aset yang dimiliki demi menunjang terwujudnya visi dan misi yang telah ditetapkan melalui program-program. Kepiawaian seorang pemimpin dalam melakukan pengelolaan sumber daya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan terutama bagi murid.
SALAM SELAMAT DAN BAHAGIA
#GuruPenggerak
#MerdekaBelajar
#IndonesiaMaju
#BanggaMenjadiGuru
#MuridkuPenyemangatku
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
2.
Ditjen GTK Kemendikbudristek RI.
3.
Fasilitator Bapak Yuli Cahyono (Pak Yoel) dari P4TK PENJASBK yang selalu sabar
membimbing saya.
4.
Pendamping saya dalam PGP, Bapak I Gede Eka Saputra yang selalu sabar
mendampingi.
5.
Teman-teman kelompok 1 di kelas A yang selalu berbagi ilmu.
6.
Kepala SMP Negeri 3 Denpasar atas segala dukungan yang diberikan.
7.
Rekan sejawat yang selalu memotivasi.
8. Keluarga tercinta atas toleransi, kerja sama, dan motivasi yang diberikan.
Calon Guru Penggerak Kota Denpasar
SMP Negeri 3 Denpasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar