REFLEKSI :
1. Materi
apa saja yang Anda sangat pahami dari modul ini? Tuliskan!
Jawab : materi yang sangat saya pahami yaitu
tentang filosofi disiplin positif baik dari pengertian, dari tujuan, maupun
dari kriteria utama disiplin positif.
2. Materi
mana yang masih membingungkan bagi Anda? Tuliskan!
Jawab : hampir tidak ada materi yang
masih membuat saya bingung. Semoga dengan ilmu yang diberikan bisa membawa saya
ke jalan yang lebih baik dalam mewujudkan merdeka belajar sehingga terbentuk
generasi emas harapan bangsa.
3. Perubahan
apa yang dirasakan Bapak/Ibu dan juga murid selama mempraktikkan budaya positif
sekolah?
Jawab : perubahan yang saya rasakan
adalah kemampuan dalam mengendalikan diri untuk menahan emosi ketika mereka
melanggar suatu kesepakatan. Saya akan gali terus informasi kenapa murid
tersebut melanggar dan bersama-sama dengan murid mencari solusi alternatif
sehingga hal tersebut tidak terulang kembali. Murid merasa bahwa guru bisa
dijadikan partner dalam penyelesaian
masalah maupun kendala yang mereka hadapi baik masalah pelajaran, rekan lain,
maupun keluarga.
4. Adakah
kesulitan ketika mencoba membangun budaya positif di kelas? Jika ada, apa saja
kesulitannya?
Jawab : pada awalnya akan sulit untuk
membangun sebuah komitmen bersama untuk mewujudkan budaya positif di kelas. Murid
seolah-olah sudah terbiasa menghadapi sistem hukuman sehingga membuat mereka
jarang berani mengemukakan pendapatnya. Tentu hal tersebut akan menyulitkan
untuk menjalin komunikasi dalam mendiskusikan impian maupun harapan mereka ke
depannya.
5. Tantangan
apa saja yang dialami ketika menerapkan Budaya Positif di kelas?
Jawab : masih sulit untuk mengubah mindset guru terutama guru senior dalam
mengubah sistem hukuman menjadi sistem disiplin positif. Terkadang juga orang
tua tidak seiya dan sekata dengan sekolah. Di sekolah sudah menerapkan budaya
positif, tetapi orang tua masih belum mendukung dengan baik.
6. Strategi
baru apa saja yang dapat dilakukan untuk menerapkan budaya positif di sekolah
Anda dengan memanfaatkan berbagai sumber yang dimiliki?
Jawab : strategi yang pertama adalah komunikasi. Apapun kegiatan yang dilakukan tanpa komunikasi yang baik tidak akan memberikan dampak positif. Strategi kedua adalah kolaborasi yang baik. Strategi utama adalah keteladanan dan konsistensi.
KASUS :
“Anda adalah guru penggerak yang sudah membangun Budaya Positif di kelas. Hal ini dapat dilihat dari perubahan interaksi antara guru dan murid yang melibatkan dan memahami kebutuhan murid. Guru yang menerapkan kesepakatan kelas dan menggunakan kalimat positif dalam berinteraksi dengan murid, sehingga murid tumbuh menjadi pribadi yang kritis dan mandiri. Akan tetapi, di kelas lain masih ada guru yang memakai hukuman kepada murid agar murid patuh terhadap perintah gurunya, sehingga murid cenderung pasif dan tidak berani mengemukakan pendapat. Anda menjadi resah dan ingin mengajak guru tersebut untuk menerapkan Budaya Positif di kelas. Bagaimana cara yang efektif untuk mengajak guru tersebut untuk menerapkan Budaya Positif di kelasnya?”
SOLUSI :
Bukanlah perkara yang
mudah untuk mengajak orang untuk mengikuti kita. Namun, asalkan ada tekad yang
kuat kita pasti bisa melalui rintangan dan tantangan yang menjadi penghambat
dalam menuju kebaikan. Sebelum mengajak guru menerapkan budaya positif, saya
harus mengetahui latar belakang kehidupan dan pendidikan guru tersebut. Siapa
tahu Beliau sedang ada masalah di rumah atau Beliau terbiasa menerima hukuman
saat masih kecil. Jadi diperlukan dialog yang mendalam secara face to face dari hati ke hati.
Diperlukan juga keterampilan dalam berkomunikasi supaya tidak menyinggung
perasaan guru tersebut. Selanjutnya saya akan memberikan gambaran tentang efek
samping dari memberi hukuman dan perbandingan efek samping tersebut apabila menerapkan
disiplin positif. Saya akan mengajak guru tersebut untuk mengunjungi kelas saya
untuk melihat kesepakatan kelas yang sudah dibuat. Kemudian saya akan
mempersilahkan guru tersebut untuk berdiskusi dengan murid saya untuk
mengetahui bagaimana perasaan mereka ketika hukuman dihapuskan dan diganti
dengan penerapan disiplin positif. Jika guru tersebut mendengar secara langsung
dari murid yang merasakan dampaknya, mungkin akan terketuk hatinya untuk
megubah mindset dalam menghapus sistem
hukuman di kelasnya. Tidak ada sesuatu yang instant,
setiap langkah memerlukan sebuah proses. Selama tetap bergandengan tangan untuk
berkolaborasi dan menjaga komunikasi, niscaya akan tampak secercah cahaya
keberhasilan. Salam dan Bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar